Senin, 14 Mei 2018

Manejemen makam

Alhamdulillah, masih dikaruniai ikut menemui hari menjelang ramadhan. Dan bisa ziarah ke makam orang2 tua dan saudara. Ritual diantara cara untuk mendoakan, mengenang serta menjaga hubungan rohani dengan mereka.

Biasanya begitu masuk area pemakaman,  sudah mengalami banyak kesulitan. Tidak ada nya jalan setapak dalam area makam. Adakah ini ada kaitannya dengan kehidupan diakhirat sana? Entahlah.

Beberapa makam keluarga, ternyata sulit diingat, meski sudah diberi tanda dengan dibangunkannya nisan,  tidak ketinggalan dengan tanda berbentuk tulisan.  Karena beberapa nama dalam tanda nisan sudah mulai menghilang.

Masalah berikutnya, lupa makam siapa saja saudara yang akan kita doakan. Karena ada beberapa saudara dan kerabat di area pemakamam.  Dan yang lebih rumit, saat bertanya ke saudara, sedikit yang bisa digunakan untuk menjelaskan dan tanda dalam menunjukkan makam. Biasanya warna nisan, nama dalam nisan jika ada. Atau arah dan dekatnya dengan makamnya siapa.

Memang disetiap makam, ada penjaga ato juru kunci. Tapi jangan lupa, juri kunci juga tidak selalu ada di tempat. Dan terkadang dipegang oleh orang baru.

Sudah sewajarnya, jika saatnya diperlukan manejemen makam yang lebih bagus lagi. Sehingga dapat mendata semua makam dan keluarga, serta keterkaitan antar makam dan keluarga.

Misalnya, setiap ada warga meninggal, maka makam tersebut di beri tanda yang unik. Tanda unik itu maksudmya kodefikasi yang unik seperti nomer seri kendaraan. Atau kodefikasi dalam pengelolaan barang milik daerah. Ato model nomer induk pegawai.

Setelah di nisan makam di beri tanda unik khusus, maka  di buku administrasi dilengkapi dengan data utama orqng yang meninggal dan keluarga intinya. Jika memungkinkan keluarga besarnya.

Untuk mendapatkan data pokok tentu tidak terlalu sulit. Yang sulit adalah data keluarga besarnya.

Ketika masa ziarah kubur, kode unik bisa di berikan kepada saudara atau kerabat untuk menunjukkan, makam2 mana yang merupakan makam keluarga.

Dan selanjutnya, yang berziarah di harapkan ngisi buku administrasi, sehingga didapat data update, siapa mengunjungi makam siapa.

Dari data tersebut, dapat menjadi penghubung silsilah keluarga. Sebab seiring waktu, sangat mungkin telah ada kehilangan informasi dan silsilah keluarga.

Dari beberapa makam tradisional, sepertinya belum ada pemberian kodefikasi unik di setiap makam, dan juga administrasi data peziarah.

Dan sudah saatnya dinas yang ngurusin pakaman move on. Move on untukbyang lebih baik.

Sabtu, 12 Mei 2018

2 kali check in

Kalau anda berniat naik maskapai penerbangan, kemudian ada fasilitas web check in, pasti lebih menarik. Kenapa? Karena bisa pesen seat dan tidak perlu antri check in dan bisa datang agak diakhir waktu boarding pesawat.

Selain itu, beberapa maskapai juga melengkapi dengan mesin check in. Apa bedanya web check in dengan mesin check in yang di bandara? Klo soal antrinya  pake web dan  mesin check in lebih jauh lebih bagusbdari pada check konvensional. Kalau mesin check in tidak begitu antri dan langsung bisa masuk ruang tunggu, tetapi tetap harus datang sesuai jadwal.

Kalau web check di maskapai B air, ternyata tetap harus antri  untuk cetak lembar kertas bukti check in. Jadi apa manfaat web check in? Ternyata sejauh ini hanya untuk pesen seat saja. Bukankah toh akhirnya harus antri.

Apakah antrinya di beri lajur khusus? Ya, hanya satu lajur dan digabung dengan web chek in drop baggage. Kalau sudah begitu apa banyak mudahnya dalam antrian itu? Yang pasti tidak, karena akan lebih lama.

Artinya, web check in di maskapai B tidak banyak manfaatnya. Hanya pesen seat, tapi tetap antri chek in. Dan antrinya sama aja dengan yang lain.

Kenapa teknologi web check ini tidak di gabung dengan:
1. Check in khusus web check tanpa drop baggage. Atau;
2. mesin check in yang berfungsi hanya untuk cetak. Kalau ingat PT KAI, kita harus acungin jempol dengan kemajuan teknologi mereka. Karena di PT KAI, pesen seat saat beli tiket, pake mesin check in tinggal cetak. Selesai. Bahkan mesin mereka mampu baca barcode.

Kalau sudah web check in,.tapi tetap harus antri check in biasa, terus iki piye?