Munculnya "ruang elektronik" dalam proses kehidupan secara luas menyebabkan hilangnya proses "social learning" yang memungkinkan berempati dilakukan dalam hubungan antar manusia. (Hal 40, konstruksi dan reproduksi kebudayaan, pustaka pelajar)
Dalam konteks sekarang ini, untuk sebagian besar masyarakat indonesia betul sekali, apalagi menjelang pemilu, pemilukada, dan pilpres.
Tapi sebenarnya, ruang elektronik itupun pernah digunakan untuk berempati, hingga masyarakat bersatu untuk membantu prita, dan beberapa momen kemanuasiaan lainnya.
Sayangnya, itu semua tumbuh seperti jamur, semusim, tanpa ada yang menyemai untuk selalu tumbuh berkembang.
Dan masa2 tertentu...saat banyak masyarakat yang baik diam, maka jadilah ruang elektronik itu menjadi arena saling menyalahkan, menghujat dan sumber fitnah. Dan sepertinya ruang elektronik itu telah menjadi salah satu bukti atau tanda akhir jaman, sulit membedakan antara yang benar dan salah, sulit membedakan orang baik dan orang jahat.
Hampir semua bangsa telah mengalami kesulitan dalam mengelola ruang elektronik. Dampaknya timur tengah mengalami arab spring, paman sam dalam pilpresnya hingga terpilih donald trump...
Semoga kita semua terhindar dari fitnah dan memfitnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar