Ketika masih orde baru, selalu di sampaikan, bahwa pembangunan itu melalui POLEKSOSBUD, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Seiring waktu, diantaranya karena pengaruh globaliaasi, kekuatan kapitalis global, akhirnya ekonomilah yang menjadi pemenang, mendominasi 3 bidang lainnya.
Dominasi itu bisa dilihat dari berbagai hal, diantaranya::
1. Keberhasilan pembangunan negara selalu identik dengan pembangunan ekonomi. Bagaimana media dan para pejabat ini selalu mengedepankan dan memprioritaskan dan membanggakan kemajuan ekonomi.
2. Lembaga negara yang ngurusin pendapatan negara, pengelolaan uang negara, selalu mendapat prioritas. Hal ini bisa dilihat, kekuatan kelembagaan yang diatur dalam UU.
3. Besaran gaji biasanya tertinggi. Sangat fantastis gaji orang2 yang kerja di perbankan, ditjen pajak, OJK dan BI.
4. Karir orang2 yang di bidang ekonomi yang tiada matinya. Karirnya seakan2 berhenti jika orangnya benar2 sudah mati. Lihat saja, sudah menjadi menkeu, lanjut menjadi gubernur BI, bahkan ada lagi yang lanjut menjadi menkoperekonomian. Dari dirjen pajak, menjadi ketua BPK. Bahkan, setelah menjadi menkeu, menjadi pejabat world bank, balik lagi menjadi menkeu.
Masih banyak lagi yang bisa kita lihat dominasi bidang ekonomi, seringkali dalam kenyataan keseharian, limbah kebijakan ekonomi menjadi garapan orang2 hukum, dan juga mempengaruhi sosial budaya masyarakat. Misalnya, kasus BLBI, Bank Century menjadi limbah di aparat penegak hukum (APH). Cuci piring oleh APH merupakan pestanya orang2 di bidang ekonomi.
Perlu dicermati kembali dengan seksama, apakah dominasi pembangunan bidang ekonomi itu baik bagi anak cucu bangsa indonesia?? Bukankah semua harus seimbang, neben, tidak boleh berlebih2an.
Apalah enaknya, pembangunan ekonomi berkembang pesat, kalau tidak bisa tercipta ketenangan dan ketentraman?? Kalau tidak bisa memanusiakan manusia??
Apalah enaknya, pembangunan ekonomi tumbuh dengan tinggi, kalau akhirnya hanya menjadi kuli dan pembantu di negeri sendiri.
Apakah perjuangan pendahulu bangsa ini akhirnya akan dinikmati para tamu negeri ini??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar