Batu akik, kadang disebut batu mulia, bahkan sekarang lebih sering disebut batu, dan saat ini batu sedang menjadi tren. Dari ujung sabang sampai merauke banyak orang lagi seneng batu. Baik laki2 atau perempuan, baik pejabat atau orang biasa. Suatu hal yang luar biasa, karena tiba2 banyak orang tergila2 dgn batu.
Kejadian ini tampak lebih heboh daripada musim ikan koi, ikan lohan atau ikan lainnya. Dan batu tetap lebih banyak digemari daripada bunga gelombang cinta, mengapa?
Bisa jadi, batu ini keindahannya bisa dirasakan oleh laki2 dan perempuan, dan bisa dibawa kemana aja, bisa dipake untuk cincin, liontin ato yang lainnya. Selain itu batu tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit, bandingkang dengam ikan yang harus diberi makan, ganti air bahkan bisa mati. Begitu pula dengan bunga, rumit pemeliharaannya dan tidak bisa dibawa kemana2.
Yang membanggakan dari batu adalah bisa dibentuk/gosok sendiri, kapan saja, dimana saja. Lihatlah banyak warung2 yang menyediakan gosok batu, bahkan banyak orang menggosok batu sambil tetap melakukan aktivitas utama. Bahkan, bbrp orang lebih banyak gosok batu dibandingkan kerja yang utamanya.
Dan yang lebih menarik dari semua itu adalah setiap gosok batu hasilnya pasti beda. Jadi ada keuinikan dari setiap batu yang dihasilkan. Hal inilah yang membuat orang2 akan selalu bersemangat menggosok batu.
Apalagi bila batu dikait2kan dengan yang ghaib. Tidak ada habis2nya, karena yang membicarakan juga gak tahu hal ghaib itu sendiri. Dan pembicaraan karena kejadian ghaib batu itu sendiri sekarang sudah tidak malu2 lagi, sudah biasa sekali. Sehingga kalau dahulu takut karena dibilang musrik, kalau sekarang sudah tidak lagi.
Hal ini sangat berbeda sekali dengan era 3 tahunan lalu. Pakai batu besar itu masih malu...karena sering dianggap klinik, dukunlah...kalau sekarang, pakai batu itu biasa, bahkan banyak batunya yang besar2, bahkan dengan 2 tangannya terkadang terdapat 3 batu.
Yang tidak habis pikir adalah, kalau ada orang tidak memakai batu akan dibilang itu tangan manusia atau tangan kera. Sampai sebegitukah sudah banyak orang merasa malu jika tidak memakai batu, bahkan tidak merasa percaya diri sebagai manusia kalau tidak memakai batu. Apakah ini bisa diartikan terjadi krisis kesadaran manusia atas kemanusiaannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar