Perkembangan pariwisata yang pesat memang harus diikuti dengan penyediaan hotel dan penunjang lainnya. Tidak bisa dipungkuri dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak sekali berdiri hotel, khususnya hotel bintang 4 dan 3, atau lebih dikenal dengan sebutan hotel budget.
Beberapa kali nginap di hotel2 tersebut ini, sedikit sekali yang dikamarnya menyediakan sajadah. Sehingga seringakali untuk keperluan sajadah harus tlp ke housekeeping. Memang pasti diberi, tapi sepertinya ada yang kurang pas.
Di indonesia ini mayoritas warganya muslim, kenapa penyediaan sajadah belum menjadi standar dalam ruangan hotel. Kalau untuk kolam renang, bahkan hiburan karaoke saja menjadi indikator pengukuran tingkat suatu hotel.
Seandainya diasumsikan bahwa pihak hotel sudah menyediakan mushola untuk sholat, bagaimana dengan tamu perempuan? Apalagi kalau akan melaksanakan sholat subuh. Artinya ini bisa diartikan bahwa sajadah itu merupakan suatu kebutuhan.
Keadaan ini sepertinya menjadi hal yang biasa di negeri ini, contoh yang hampir serupa, bahkan lebih luar biasa, adalah pemberian label produk halal di indonesia. Seandainya label halal pada suatu makanan ini adanya di australia adalah hal yang wajar, karena disana muslim minoritas.
Tapi ini di indonesia yang notabene mayoritas penduduknya muslim. Seharusnya diasumsikan semua makanan pasti halal, kecuali yang diberi label TIDAK HALAL. Bukan di balik2 seperti saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar