Sebenarnya, budaya bangsa indonesia sangat tinggi nilainya, bahkan melampaui paman sam, aussie apalagi singgapur. Kalau negara2 tersebut sekarang ini tampak hebat dengan teknologinya, itu lebih menggambarkan dalam berkemajuan teknologi, bukan dalam berkemajuan dalam peradaban.
Jaman dahulu leluhur bangsa ini sudah mampu:
1. Menulis, dan itu dalam rangkaian bahasa yang indah dan penuh pesan yang tersurat dan tersirat, misal peninggalan kitab2 atau buku2 diantaranya kitab negara kertagama, sutasuma dll. Dan yang lebih hebat lagi memiliki huruf dan bahasa sendiri, dan dalam berbahasapun sudah memiliki kekayaan kosakata yang luar biasa.
2. Pemberian gelar untuk orang2 yang berilmu, seperti Ki Hajar bagi orang yang memiliki ilmu oengajaran atau guri, Ki Manteb untuk orang berilmu di bidang seni, budaya, Empu untuk orang yang memiliki keahlian tertentu, dll2.
3. Perhitungan waktu, jaman dahulu sudah ada model kalender tersendiri, tidak banyak negara memiliki kalender sendiri.
4. Kitab primbon, suatu kitab yang mendasarkan dari kebiasaan2 orang, alam semesta dan seluruh isinya, dari kebiasaan akan menjadi perkiraan yang akan terjadi selanjutnya, sehingga terkesan kitab primbon berisi ilmu ramal, padahal lebih pada ilmu titen. Ilmu titen sekarang ini mirip dengan pendekatatan deduktif, dari data yang ada, ditarik kesimpulan. Dari kesimpulan itulah yang digunakan dasar untuk memperkirakan kejadian2 berikutnya, atau ramalan.
5. Pakaian, lihatlah pakaian raja2 jawa, dan juga pangeran diponegoro, sudah menggambarkan kemajuan yang sangat tinggi.
6. Prambanan dan borobudur, dapat dibaca dengan mudah dan jelas keilmuan orang2 jaman dahulu dalam membuat candi2 tersebut. Mengapa? Karena untuk bisa membuat hal tersebut dibutuhkan ilmu matematika, fisika, seni dan arsitek, dll.
7. Dalam beragama, manusia jawa itu terkenal paling toleran, borobudur dan prambanan adalah bukti nyata. Tapi sekarang ini, dikesankan pribumi intoleran.
8. Menemukan kebahagian, dan letaknya bukan di materiil, bandingkan dengan negara2 sekuler, yang masih berkutat pada paham materilisme. Mereka masih sibuk dengan panca indera, belum bisa menangkap dan mwrasakan yang tidak terlihat.
9. Menjaga alam. Konsep menjaga kelestarian alam semesta untuk anak cucu, suatu filosofi hidup yang luar biasa, tidak mengeploitasi demi kesenangan sesaat generasi yang sekarang, tapi sudah memperkirakan bagaimana kebutuhan anak cucu. Lihatlah paman sam yang sibuk memgambil, memaksa bahkan merampok kekayaan alam negara2 lain, tanpa memperkirakan yang terjadi selanjutnya.
10. ......yang selanjutnya silahkan pikirkan lagi.
Selain itu, beberapa kebiasaan dan sudah menjadi budaya yang luar biasa seperti, banyak kampung2 dahulu menyediakan air minum gratis didepan rumah, di pinggir jalan, diperuntukkan bagi yang membutuhkan, terutama orang2 dalam perjalanan, mereka tidak mengedepankan transaksi, tapi pendekatan kemanusiaan.
Bandingkan dengan era sekarang ini, sebagian besar sekarang ini di transaksikan. Orang2 yang memiliki keahlian pendidikan, kesehatan dll, dahulu tidak memasang tarif, tapi sekarang selalu pasang tarif. Transaksi.
Masih tidak percayakah dengan keluhuran dan kekayaan budaya nenek moyang kita??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar