Sabtu, 25 Februari 2017

Lompatan katak

Bila suatu bangsa mau maju seperti paman sam, negara2 eropa dan ausi, dan singgapur,  benarkah harus mengikuti tahapan perubahan bangsa2 tersebut?

Misal melalui tahapan:

Dari tradisi mitos, ke pemikirana rasional, lanjut ke empiris, terus ke paham idealis, hingga ke pragmatis.

Dari objek pembangunan yang fokus di agraris, menjadi negara industri, bangsa modern yang menguasai ITC khususnya dari sisi software.

Paham ekonomi,  dari sosialis, keynes, liberalis sekaligus kapitalis?

Dari kepemimpinan otoriter hingga demokrasi?

Apakah memang harus begitu? Melalui tahapan2 seperti itu?

Tapi untuk bisa melalui tahapan itu semua, yang dibutuhkan adalah ORANG2 BERILMU.

Seandainya, negeri kayangan mampu mencerdaskan masyarakatnya, ada orang2 yang berilmu, tapi melompat, tidak melalui tahapan2 diatas, mungkinkah negeri kayangan bisa berkemajuan?? Atau berkemajuan meski dengan pondasi yang lemah dan rapuh??

Sebenarnya, akan ada banyak alasan kemungkinan terjadinya kemajuan suatu bangsa jika di kaitkan dengan bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Setiap bidang memiliki banyak faktor. Masalahnya, mana yang sesuai dengan konteks negeri kayangan dan masyarakatnya hingga tercipta kemajuan yang berkeseimbangan hingga tercipta suatu harmoni?

Misal::

Singgapur menjadi negara maju, meski tidak ada demokrasi dan cenderung otoriter, ekonominya di monopoli BUMN pemerintah, pendapatan terbesar jasa dan investasi di indonesia.

Brunei, abu dhabi, menjadi negara maju dan modern, meski berbentuk kerajaan, pendapatan negara dahulu terbesar dari minyak, sekarang dari investasi di beberapa negara. Apakah mereka melalui itu semua, toh sekarang mereka juga mampu menjadi negara yang berkemajuan.

Tiongkok, sekarang menjadi negara maju, meski ideologi tetap komunis, tapi ekonominya sangat liberal. Dan yang perlu diperhatikan, pemerintah tiongkok sangat mendorong warganya yang menjadi pengusaha dan milyader. Tiongkok memiliki modal SDM yang luar biasa, karena banyaknya warga tiongkok yang lulus dari pendidikan eropa dan paman sam, serta ausie.

Seperti permainan catur, saat mulai terdesak dan kalah, semua kemungkinan langkah akan terasa sulit dan terbaca lawan. Itukah yang sekarang di rasakan para pemimpin negeri kayangan?

Mungkinkah negeri kayangan melakukan lompatan untuk menjadi negeri berkemajuan? Sekaligus melompat menjadi negeri berkebenaran?

*)ditulis 100% dgn hp asus zenphone 3, di  pantai anyer, banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar