Jumat, 28 Oktober 2016

Ingus dan ingusan

Hidup tidak selalu indah seperti yang diinginkan manusia. Begitu pula yang dipahami pak bejo, dengan pemahaman dan keyakinan kaweruh bejo nya, bisa menjadikan hidup lebih hidup.

Semasa kecil,  saat ingusan, pak bejo juga sering flu. Dan tanpa obat bermerk dijalaninya keseharian saat flu itu dengan ingus (lendir/cairan yang keluar dari hidung saat flu) yang terkadang hampir2 keluar sendiri.

Saat masih ingusan, saat ingus mau keluar, maka buru2 dibuangnya. Di tekannya satu lubang hidung untuk memberikan tekanan angin yang lebih kuat untuk hidung sebelahnya. Terus bergantian. Dipaksanya bila memungkinkan biar bisa keluar semua itu ingus dan lendir.

Dahulu, itu dilakukan dengan penuh harapan biar tidak ada lagi yang menyumbat di hidung dan tampak bersih. Dan itu bisa berlangsung selama seminggu, hingga flu itu benar2 sembuh.

Saat masih ingusan, tidak ada rasa yang timbul saat buang ingus itu. Hanya puas karena kotoran di hidung sudah keluar, dan pasti tidak mengganggu aktivitas.

Beranjak usia, bertambahnya pemahaman rasa cinta kepada penguasa alam semesta, semua kebiasaan buang ingus itu akhirnya bener2 bisa di nikmati, ternyata buang ingus itupun juga mengandung pelajaran yang luar biasa. Apalagi ketika tidak ada kata yang cukup mudah untuk menjelaskannya.

Saat pak bejo bertemu dengan budi teman sekampungnya di bandara soetta tanpa sengaja, setelah mereka basa basi bergantilah tema pembicaraan seputar ingus dan flu yang sekarang  dirasakan budi.

Bejo: apa yang kamu rasakan saat buang ingus itu?

Budi: gak ada, hanya ingin bersih dan tidak menganggu napas aja.

Persis seperti yang aku rasakan saat aku masih ingusan, batin pak bejo.
Bejo: pernahkan menjalankan ibadah dan merasakan ikhlas? Misalnya begini, saat sedekah kemudian merasakan ikhlas? Apa tanda nya telah ikhlas?

Budi: yang pasti niat sedekah itu karena Allah.

Bejo: ok, betul itu, tapi apa tandanya telah ikhlas?

Budi: gak tahu jo.

Bejo: beberapa hari terakhir ini buang ingus terus kan? Pernahkan merasakan menyesal telah buang ingus itu? Apalagi ingin sekali kembali itu ingus? Gak kan? Dan apa rasanya saat ingus itu keluar? Pasti terasa senang dan  tenang. Pernahkah saat mengeluarkan sedekah, bisa merasakan seperti saat mengeluarkan ingus? Jika bisa, dengan kadar tertentu, seperti itulah ihklas .  Dan itulah salah satu  pelajaran bagi kita saat flu...salah satu...masih banyak lainnya yang belum kita pahami.

Budi: bener juga jo, mudah di mengerti, jadi ngerti ikhlas aku.

Bagi Pak bejo, berbagi pengalaman hidup... berbagi ilmu kehidupan merupakan kebiasaan yang terus dijaga. Karena memang berbagi itulah dasar kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar