Minggu, 16 Agustus 2015

Moge, apa manfaatnya untuk pengguna jalan?

Hari sabtu 15 aguatus 2015 ramai di bicarakan di media sosial, seorang bawa sepeda menghadang rombongan moge di yogya. Dan banyak nitizen yang memberi apresiasi terhadap pengendara sepeda tersebut, belakangan di ketahui bernama Elanto Wijoyono.

Dan sebagian komen2 di medsos juga banyak mengkritik pengendara moge. Sepertinya masyarakat kurang memberi apresiasi terhadap pengendara moge. Mengapa?

Sangat mungkin karena pengendara moge sangat eksklusif, dan sering meminta pelayanan yang berbeda (diistimewakan) dengan kendaraan bermotor lainnya. Misal:
1. penggunaan jalan tol, jelas hanya untuk kendaraan beroda empat atau lebih. Tapi ada juga pengendara moge lewat tol. (http://m.youtube.com/watch?v=PaqdnVWlF2E)
2. kalau pengendara motor biasa lewat ya lewat2 saja. Tidak perlu pengawalan. Beda sekali dengan moge. Apa karena mereka bayar pajak lebih mahal dibandingkan motor biasa? Atau karena pengendara moge sebagian orang "penting"?
3. Karena sudah dikawal, terkadang kecepatan rombongan moge sepertinya melebihi kecepatan normal untuk di jalan.
4. Moge di sediakan parkir khusus di beberapa mall, meskipun parkir di mall itu urusan pengelola mall.
5. Meski moge identik dengan motor mahal, tapi belum pernah ada pemberitaan pendapatan negara/daerah dari moge. Apa memang sudah masuk dalam kategori pajak kendaraan bermotor roda dua? Atau sebaliknya moge itu tidak memiliki surat. ( http://pertamax7.com/2015/06/29/lima-klub-moge-ajukan-akses-jalan-tol-saat-40-persen-motor-besar-bodong-tanpa-surat/)
6. Pengendara moge cenderung arogan. Lihat bagaimana saat rombongan moge di yogya, saat kejadian diantara mereka ada yang menabrak mobil kepala dinas pariwisata DIY. (http://m.merdeka.com/peristiwa/panitia-akui-ada-biker-moge-senggol-mobil-warga-yogya-lalu-kabur.html)

Masyarakat melihat mobil mewah lewat juga biasa saja, beda saat melihat moge. Mengapa? Karena meskipun itu mobil mewah lewat, tapi jika memang sesuai aturan yang berlaku umum, masyarakat sangat paham, sehingga tidak mempermasalahkan. Bandingkan dengan saat pengendara moge lewat. Sepertinya ada kecenderungan untuk tidak memberi perhatian yang positip.

Bagi masyarakat kebanyakan sangat mungkin berpikirnya sederhana, jika tidak bisa memberi manfaat dan kemudahan bagi pengedara lainnya, minimal jangan mengganggu. Apakah hal ini ada di pengendara moge? Memberi manfaat dan kemudahan bagi pengendara lain? Atau justru sudah masuk kategori mengganggu?

Biarkan pengambil kebijakan pengelola jalan yang melakukan survei. Sehingga bisa membuat kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat. Bukan melulu hanya memberikan kemudahan  bagi yang berUang dan berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar