Senin, 31 Agustus 2015

Sulitnya rekreasi di negeri sendiri

Ada rasa iri ketika melihat bule2 dengan gaya "gembel"nya banyak sekali di bali. Apakah memang mereka orang kaya di negerinya, sehingga dengan kekakayaannya mereka bisa berlibur berhari2 bahkan berminggu2 di bali? Mengapa sedikit sekali cerita orang indonesia bisa berlibur di bali atau ke tempat wisata lainnya selama berminggu2.

Memang 3-4 tahun terakhir ini sudah ada buku yang bercerita tentang perjalanan wisata dengan menjadi backpacker, pengalaman rekreasi/wisata dengan gaya nge"gembel" yang ditulis dalam sebuah  buku yang memang mengesankan, tetapi sejauh ini backpacker ini belum menjadi kebiasaan di negeri ini.

Bisa jadi, dari sisi materi banyak masyarakat yang sudah mampu melakukan rekreasi dengan backpacker, tapi hal ini belum menjadi kebiasaan, apalagi menjadi menjadi gaya hidup.

Melakukan rekreasi/wisata bisa jadi ini juga di pengaruhi model perkantoran (PNS dan perusahaan asli indonesia) dan pemberi pekerja di indonesia yang sangat sulit memberikan cuti kerja. Kalau perlu pegawai itu tidak boleh cuti. Sehingga, ketika lingkungan tidak mendukung, maka rencana untuk mengagendakan melakukan perjalanan wisata menjadi sulit, dan ini juga berpengaruh dari sulitnya memanfaatkan tawaran wisata promo atau tiket promo.

Sangat mungkin, pengaruh terbesar tidak terbiasa rekreasi  karena masih adanya kebutuhan pokok yang memang harus dipenuhi, dibandingkan dengan kebutuhan bersenang2.

Ada yang sulit dimengerti, mengapa di negara2 maju, warganya hanya bekerja 3 bulan, tapi hasilnya bisa digunakan untuk keliling dunia 1 bulan,  sedangkan bagi warga negara indonesia, bekerja 3 tahun, hasilnya dipakai keliling bali 3 hari saja belum tentu cukup.

Bahkan, pengangguran aussie dengan subsidi dari negaranya bisa tinggal di bali berminggu2.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apa hal ini dipengaruhi oleh nilai mata uang yang berlaku di negara2 maju tersebut? Artinya, semakin tinggi nilai mata uangnya, maka akan semakin besar nilainya jika akan digunakan untuk keliling dunia di negara2 yang memiliki mata uang rendah seperti indonesia.

Yang seringkali bikin nyesek ati, mengapa warga indonesia yang sudah bekerja keras, tetap harus bekerja keras sampai hari tuanya. Beda sekali dengan warga negara2 maju....

Hujan emas di negara orang lain, tetap lebih baik hujan batu di negara sendiri. Meski kita mau nya kalau bisa hujan emas di negeri sendir.  Semoga.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar