Minggu, 14 Februari 2016

Air minum dan air mata

Pak tua lagi mikir, Orang2 kaya di menteng membeli air pdam berapa ya harganya? Dan berapa teman2 dikawasan padat penduduk, misalnya penjaringan jakarta utara, gunung kidul? Karena ternyata mereka membeli air minum dengan menggunakan truk tangki bahkan dengan diregen.

Mengapa orang kaya menteng dan orang kaya di kawasan elit kota2 besar lainnya bisa membeli air dari pdam lebih murah? Bahkan bisa dilihat, air pdam digunakan untuk mencuci mobil dan menyirami taman.

Yang pasti karena kebijakan publiknya, atau kebijakan politiknya telah memutuskan untuk membangun saluran perpipaan air pdam lebih cenderung di perkotaan, khususnya diawal pembentukan kota. Dan itu berlangsung dari waktu ke waktu. Apalagi tarif pdam tidak begitu jauh harganya bagi yang tinggal di kawasan elit dengan yang di kawasan padat penduduk.

Ketika sekarang ini sebagian besar masyarakat tingkat bawah harus membeli air dengan air mata,  dimana kehadiran negara?  Bukankah bumi dan air sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar