Seperti ada rasa malu ketika mau menjelaskan pelangi ke anak2. Jika dahulu setiap menggambar gunung, biasanya akan menjadi lebih indah jika diberi pelangi. Dan sekarang dalam lukisan itu menjadi ada kesan bersalah, bahkan berdosa, mengapa menggambar pelangi?
Jika niat awal dahulu ikut mengabadikan keindahan pelangi yang merupakan ciptaan tuhan, sekarang sudah tidak bisa. Sudah ada kelompok yang mencuri gambar pelangi itu. Kenapa seolah2 pelangi itu menjadi milik mereka (LGBT)? Dan menggambar pelangi itu seolah2 terkesan ikut mendukung mereka?
Bukankah pelangi itu ciptaan tuhan? Milik kita bersama, mengapa mereka mengambil.
Kalau sudah begini, bagaimana kita menjelaskan kepada anak2 kita yang dengan bahagia dan bangga bisa menggambar pelangi.
Terus iki piye?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar