Minggu, 22 Maret 2015

APBN, APBD dan Pengangguran Terselubung

UU 17/03 sudah mengatur bahwa APBN, APBD itu mulainya 1 Januari hingga 31 Desember. Ada 2 masalah terhadap pengaturan ini.

PERTAMA. Jika siklus APBN dan APBD dibuat sama akan menyulitkan untuk mendapatkan kepastian angka pagu pendapatan dana transfer yang digunakan dlm penyusunan APBD. Semua serba singkat waktunya. Implikasi dari ini adalah banyak angka perkiraan yang digunakan dalam menyusun pendapatan menjadi tidak terukur. Sehingga belanjanya nya juga menjadi perkiraan. (Semakin sulit menjadi perkiraan yang terukur).

Meskipun APBN berusaha untuk tepat waktu, tapi dari sisi kab/kota tetap mengalami kesulitan. Sebab ada juga dana transfer dari prov ke kab/kota.

Selama ini dari APBN juga masih sering terlambat, dan APBD prov rata2 masih 3-4 prov yang terlambat dalam menetapkan APBD.

KEDUA. Diawal tahun anggaran, pada bulan 1-3 banyak sumber daya pemerintah yang tidak digunakan. Mengapa? Karena APBD nya belum bisa di eksekusi. Bisa jadi hanya beberapa SKPD yang akan tetap jalan seperti pendidikan dan kesehatan, hal ini memang diatur untuk kegiatan yang sifatnya wajib dan mengikat. Artinya apa? Banyak sekali sumber daya, seperti pegawai, alat, sarana dan prasarana yang idle. Hal ini akan tampak sekali berbeda dengan bulan 11 dan 12, dimana pemda akan tampak sekali sibuknya. Pihak rekananpun juga begitu. Mengikuti irama pengelolan APBD. Implikasi dari ini apa? Pihak ketiga bekerja sebagian serba buru2 karena keterbatasan waktu,  sehingga sanggat mungkin kualitas pekerjaan juga akan kurang bagus.

Bisa dibayangkan, berapa pegawai? Berapa pemda dan Kementerian/Lembaga? Dan itu terjadi sudah hampir 10 tahun terakhir ini.

Artinya apa, ada 3 bulan waktu luang, dan 2 bulan terakhir tidak ada waktu luang atau sibuk sekali. Apa mau begini terus? Apa tidak bisa diubah agar tampak selalu berkesinambungan dan konsisten  dalam pekerjaan?

Bandingkan dengan negara sebelah Singapur. Disana berbasis kegiatan yang mampu dikelola satker. Jika ada Satuan Kerja kegiatannya sudah selesai mereka akan meminta kegiatan lagi. Begitu seterusnya. Tanpa terganggu siklus 1 Januari dan 31 Desember. Yang pasti akan mengurangi sumber daya yang idle.

Jadi, jangan heran kalau negara ini sulit sekali majunya. Karena sudah terbiasa dengan siklus APBN dan APBD seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar