Kamis, 19 Maret 2015

Batu akik, malin kundang dan borobudur

Batu, saat menjadi batu akik sudah menjadi obat segala penyakit. Bahkan bukan sekedar lagi obat, tapi mampu membangun harapan potret diri.

Bagaimana tidak? Dengan bermodal batu akik dan gosokannya sudah dapat melupakan banyak masalah, daripada mikirin harga2 yang naik, beras, listrik, gas, bbm, kereta, pesawat lebih baik gosok batu akik. Dengan menggosok, banyak masalah dengan sendirinya terlupakan.

Yang lebih penting daripada itu adalah imajinasi potret diri saat menggunakan batu akik. Biar nantinya disebut manusia. Biar jika bersalaman dengan manusia lain dibilang sopan karena bersalaman benar2 dengan tangan, bukan dengan kaki.

Dan pemerintahpun juga tidak perlu kuatir, sebab ini benar2 UMKM, yang berjalan tanpa dukungan dan fasilitas dari pemerintah. Tanpa kredit, tanpa dana bergulir, tanpa pembinaan menaker, bahkan tanpa pembelajarann melalui inkubator2. Semua bisa berjalan dengan sangat cepat....kreativitas tanpa batas. Dengan hasil yang tak perlu lagi diragukan.

Jika tidak percaya, silahkan datang dan amati.....2-3 batu akik terikat di antara 10 jari tangan laki2,  bahkan bisa jadi 8 dari 10 laki2 menggunakan batu akik. Dan belum jika dilihat dari perubahan utk tiap harinya. Inilah indonesia kita, kembali ke jaman batu....

Dan sejarah akan berulang terus, bagaimana malin kundang dikutuk menjadi batu, peninggalan borobudur dan prambanan juga dari batu. Itu semua bukti bahwa naluri manusia indonesia memang suka batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar