Saat masih kecil, selesai nonton film kung fu yang dibintangi jet lee, jacky chan, timbul keinginan untuk menjadi seperti mereka.
Saat selesai nonton film petualangan seperti speed, pengin juga seperti mereka.
Wajar punya keinganan seperti yang telah dilihat, didengar, dan dirasakan. Masalahnya adalah, apakah benar telah mengetahui proses bagaimana menjadi seperti itu? Proses, proses untuk menjadi. Kegiatan/aktivitas/kejadian sehingga menjadi seperti yang dilihat, didengar dan dirasakan.
Beberapa hari ini dimedia beredar pernyataan keinginan presiden jokowi sesaat setelah menaiki shinkansen dari Tokyo ke Nagoya, yaitu untuk membangun shinkansen di tanah air. Keinginan yang bagus sekali dan mulia. Dan wajar, karena beliau adalah presiden, pemimpin yang harus membuat kebijakan strategis bagi bangsa ini.
Pada prinsipnya tidak ada yang salah dengan keinginan beliau. Yang perlu diperhatikan selain masalah diatas adalah, apa efek dan dampak jika shinkansen tersebut mulai di bangun, beroperasi dan pasca beroperasi. Khusunya terkait dengan moda tansportasi lainnya.
Intinya adalah, bagaimana agar maskapai penerbang, kereta api dan operator bus AKAP bisa saling mendukung dan mengisi, sehingga shareholder, khususnya masyarakat tidak dirugikan.
Isunya dalan bisnis moda transportasi adalah persaingan antar jenis moda transportasi, apakah jika maskapai penerbangan menerapkan LCC tidak menjadi pesaing kereta api? Jika jalan raya dibuat bagus seperti tol, atau dibuat tol, operator bus AKAP tidak menjadi pesaing kereta api?
Ketika banyak maskapai memberikan layanan tarif murah (low cost carrier/LCC), justru pemerintah yang melarang. Dengan alasan keselamatan penerbangan. Padahal dalam bisnis maskapai penerbangan komersial konsep LCC sedang menjadi trend.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memiliki alasan mengeluarkan kebijakan pengaturan tarif batas bawah. Tarif batas bawah diatur 40% dari tarif batas atas, sehingga maskapai tidak bisa menjual tiket murah.
"Tujuannya adalah kewajaran harga tiket tersebut bisa mempertahankan unsur keselamatan dengan baik," kata Jonan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Ketika jalan tol jakarta-bandung selesai dibangun, secara berlahan kereta api jurusan jakarta - bandung sudah mulai kurang diminati. Dan mulai tumbuh travel2 dari bandung-jakarta.
Sekarang ini sejak kereta api jakarta-cirebon beroperasi dengan pelayanan yang baik, banyak masyarakat memilih menggunakan kereta api, dibandingkan dengan bus.
Seandainya, jalan raya jakarta-cirebon- semarang dibangun bagus seperti tol, atau dibuat tol, apakah operator bus AKAP tidak menjadi saingan kereta api?
Sebaliknya, ketika jalan raya dari surabaya - jakarta, madiun-solo-yogyakarta-semarang-jakarta banyak yang rusak, sehingga membebani biaya transportasi operatar bus AKAP, bukankah dengan sendirinya operator bus AKAP akan kalah bersaing dengan kereta api?
Seandainya presiden jokowi jadi membangun shinkasen, jakarta-semarang- surabaya, apa tidak bersaing dengan maskapai penerbangan? Dan juga bus AKAP.
Prinsip dasar masyarakat akan tetap memilih moda transportasi karena faktor prioritas dari keselamatan, kecepatan, ketepatan, ketersediaan, biaya dan kenyamanan.
Kembali ke pemerintah, membangun shinkansen untuk siapa? Memberikan layanan ke masyarakat? Mencari laba sebagai pendapatan pemerintah? Atau untuk gengsi?
Dan saat ini, kereta api, telah menaikkan tiketnya seiring dengan dilarangnya LCC bagi maskapi penerbangan oleh menhub.
Dan akhirnya, masyarakat bingung, naik pesawat mahal, kereta mahal. Naik bus AKAP waktu sampainya tidak tentu. Tidak pulang kampung halaman rindu, pulang kampung tiketnya mahal. Pusiiiiing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar